JAYAPURA, Redaksipotret.co – Calon Gubernur Papua, Benhur Tomi Mano (BTM), menyuarakan penolakan tegas terhadap rencana aktivitas pertambangan, termasuk pengolahan tambang nikel, di kawasan Pegunungan Cycloop.
Dalam pernyataannya, BTM menegaskan bahwa Cycloop bukan sekadar bentang alam biasa, melainkan tanah sakral dan sumber kehidupan bagi masyarakat adat Tabi.
“Cycloop adalah Mama. Cycloop adalah jantung kehidupan orang Tabi. Tanah sakral yang tidak boleh diganggu, apalagi dirusak,” tegas BTM di Jayapura pada Kamis (10/7/2025).
Sebagai anak asli Tabi, BTM menyampaikan bahwa Cycloop atau dikenal dengan nama Dbonsor/Dobonsolo dalam bahasa adat merupakan pusat peradaban, sumber air, udara bersih, dan kehidupan yang telah menopang masyarakat adat dari generasi ke generasi.
“Kami tidak akan mentolerir siapa pun yang mencoba mengkapling tanah Cycloop demi kepentingan tambang. Rencana tambang ini bukan hanya mengancam alam, tapi juga mengusik harga diri dan warisan leluhur orang Tabi dan Saireri,” katanya.
BTM mengingatkan bahwa Cycloop bukan lahan kosong yang bisa dieksploitasi. Di lereng-lerengnya, masyarakat adat hidup dan bergantung sepenuhnya pada tanah, air, serta hutan yang mereka anggap suci.
“Kami tidak akan membiarkan kekayaan alam kami dirampas atas nama pembangunan yang hanya menguntungkan segelintir orang,” tegasnya.
BTM juga menyatakan dukungan penuh terhadap sikap Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Jayapura yang menolak tambang nikel di kawasan Cycloop. Ia menyerukan kepada seluruh masyarakat adat untuk bersatu melindungi tanah dan warisan leluhur.
“Kita sudah melihat banyak contoh di tempat lain: masyarakat adat digusur, hutan dibabat, tanah dijarah. Jangan biarkan itu terjadi di Tanah Tabi!”
Jika dipercaya memimpin Papua, BTM berkomitmen akan berdiri di garis depan melindungi Pegunungan Cycloop dari segala bentuk eksploitasi tambang.
Dia menegaskan bahwa pihaknya tidak menolak investasi, namun investasi di Papua harus berjalan berdasarkan kehendak dan kesepakatan masyarakat adat.
“Cycloop adalah rumah bagi flora-fauna endemik, sumber air bagi manusia, dan tanah suci bagi adat. Kami akan menjaga Cycloop sebagaimana kami menjaga harga diri dan marwah Tanah Papua,” pungkasnya.
Di akhir pernyataannya, BTM menegaskan bahwa Papua tidak membutuhkan kekayaan yang mengorbankan alam. Yang dibutuhkan adalah tanah yang lestari, air bersih, dan alam yang hidup untuk generasi masa depan.
“Ini bukan sekadar janji politik. Ini adalah sumpah hati untuk menjaga warisan leluhur. Kami akan jaga Cycloop, bukan untuk kami saja, tapi untuk kita semua,” tegasnya.
Editor : Syahriah Amir





























































