JAYAPURA, Redaksipotret.co – Pembangunan rumah subsidi di Jayapura terus dilakukan sejalan dengan kebutuhan masyarakat yang juga terus meningkat.
Komisaris PT. Tiga Putri Papua selaku pengembang rumah subsidi atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Perumahan Grand Royal Residen II yang juga Sekretaris Umum DPD REI Papua, Akbar Arif mengatakan, ini salah satu peluang bagi developer untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memiliki rumah subsidi dan membantu pemerintah dalam mensejahterakan MBR dengan diberikan kemudahan dalam memiliki rumah subsidi.
“Sebelumnya kami telah membangun perumahan Grand Royal Residen I di Koya Barat, ada ratusan rumah dan sudah terisi, sehingga dengan banyaknya permintaan maupun membantu program pemerintah, kami kembali membangun lagi perumahan Royal Grand Residen II di jalan poros Koya Tengah, Holtekamp dan masih di Distrik Muara Tami,” kata Akbar, Minggu (2/2/2025).
Dia menjelaskan, pembangunan rumah subsidi di Holtekamp ditargetkan 900 unit, dan tahap pertama dibangun sekitar 344 unit dulu, saat ini untuk konsumen yang sudah mendaftar dan membayar uang muka atau DP lebih 60 pengguna akan dilakukan akad pada Maret mendatang.
Akbar pun mengaku bersyukur lantaran salah selama ini perumahan menggunakan air bersumber dari sumur bor, namun pihaknya telah bekerjasama dengan PT Air Minum Jayapura (PT AMJ) Robongholo Nanwani untuk mensuplai air bersih ke rumah warga yang akan menempati perumahan tersebut.
“Alhamdulillah kami mendapatkan informasi dari manajemen PT AMJ akan melakukan pengembangan cakupan pelayanan di Distrik Muaratami dengan membangan jaringan pipa distribusi utama yang direncanakan pada Maret 2025, perumahan ini juga menjadi target layanan air bersih oleh perusahaan tersebut,” ucapnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Air Minum (PT AM) Jayapura Robongholo Nanwani , Entis Sutisna mengatakan, pembangunan akan dilakukan secara bertahap dan direncanakan mulai Maret mendatang.
“Mulai Maret kita akan bangun jaringan distribusi utama mulai dari perumahan Grand Rollo hingga ke perumahan baru di sekitar Pondok Pesantren Hidayatullah Holtekamp,” ujar Entis di Jayapura, Jumat (24/1/2025).
Dia bilang, sebanyak 1.500 sambungan rumah (SR) yang awalnya digratiskan di wilayah tersebut akan dialihkan menjadi pelanggan reguler lantaran menggunakan biaya internal perusahaan.
“Target kami pada 2024 lalu, sebanyak 2.500 SR, jumlah ini termasuk pelanggan reguler dan penerima bantuan pemerintah. Namun terealisasi hanya 900 yang reguler, sementara 1.500 lainnya belum tersambung,” jelasnya.
Editor : Syahriah Amir