JAKARTA, Redaksipotret.co – Satu tahun perjalanan Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjadi momentum penting dalam meletakkan fondasi arah pembangunan nasional, terutama di bidang perekonomian.
Dalam kurun waktu yang singkat, berbagai langkah konkret telah diwujudkan untuk memastikan bahwa berbagai program yang disusun dapat secara langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.
Di tengah dinamika global yang penuh ketidakpastian, perekonomian nasional tetap menunjukkan kinerja yang solid dan inklusif. Capaian tersebut mencerminkan keberhasilan kebijakan Pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi serta memperkuat fondasi pertumbuhan.
Dalam satu tahun pertama Kabinet Merah Putih, capaian di bidang ekonomi mencakup ekonomi makro yang stabil, sektor keuangan yang sehat, investasi yang tumbuh, kualitas kesejahteraan sosial yang membaik, perlindungan sosial yang menguat, sektor riil yang menguat, kerja sama internasional yang diperluas, serta deregulasi dan reformasi yang terus dijalankan.
“Nah saat ketidakpastian dalam geopolitik maupun geoperekonomian global, Managing Director IMF dalam outlooknya justru meningkatkan outlook terhadap Indonesia, baik di tahun 2025 maupun 2026 dinaikkan dari 4,8 menjadi 4,9 persen,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
“Bahkan Managing Director Kristalina menyebutkan bahwa Indonesia adalah bright spot atau Indonesia terang di tengah perlambatan ekonomi dunia, dan ini berkat reformasi kelembagaan dan kebijakan fiskal yang disiplin,” ungkapnya dilansir dari ekon.go.id, Rabu (22/10/2025).
Sejumlah program unggulan telah menunjukkan hasil yang signifikan, mulai dari Program Makan Bergizi Gratis yang telah menjangkau 36,7 juta penerima manfaat dengan realisasi 1,1 miliar porsi dan melibatkan 12.508 SPPG, sekaligus menciptakan 394.748 lapangan kerja baru di berbagai daerah.
Program Beasiswa Sekolah Rakyat juga telah diberikan kepada 9.705 siswa dari kelompok Desil 1–2, disertai pendirian 10 Sekolah Garuda Baru, serta renovasi 16.140 gedung sekolah dari SD hingga SMA.
Di bidang kesehatan, Program Cek Kesehatan Gratis telah diikuti oleh 43 juta penerima manfaat. Pemerintah juga terus memperkuat ekonomi desa melalui 81.613 unit Koperasi Desa Merah Putih yang tersebar di seluruh Indonesia.
Selain itu, hingga September 2025, 3,46 juta pelaku UMKM, petani, dan nelayan telah memperoleh akses pembiayaan melalui KUR. Realisasi Program Rumah Subsidi (FLPP) juga telah mencapai 221.047 unit, serta pembangunan 100 Kampung Nelayan Merah Putih yang menjadi simbol kemandirian dan kemajuan masyarakat pesisir.
Pemerintah juga menjalankan kebijakan penghapusan tagihan utang macet UMKM di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kelautan sebagai bentuk keberpihakan kepada pelaku usaha kecil.
Selanjutnya untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi jangka pendek, Pemerintah memberikan stimulus untuk sisi supply maupun demand. Di sisi supply, Pemerintah telah menempatkan dana sebesar Rp200 triliun di perbankan untuk meningkatkan likuiditas dan menurunkan cost of fund.
Sementara dari sisi demand, Pemerintah telah mencanangkan program Paket Ekonomi 8+4+5 serta berbagai stimulus lainnya yang diharapkan mampu mendorong konsumsi masyarakat dan menciptakan multiplier effect bagi perekonomian nasional.
Dalam jangka menengah, Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen yang akan dicapai melalui implementasi strategi tiga pilar utama, yakni peningkatan investasi untuk memanfaatkan infrastruktur yang telah terbangun, pelaksanaan hilirisasi berkelanjutan guna menciptakan nilai tambah di berbagai sektor industri, serta pemberdayaan sektor riil melalui digitalisasi UMKM, kemudahan akses pembiayaan, dan penguatan pelatihan tenaga kerja.
“Kita optimis dan kita yakin bisa berinovasi, apalagi para mahasiswa kelihatan bersemangat. Dan para mahasiswa tentunya bisa menjadi pengungkit Pemerintah, dan 20 tahun lagi adik-adik yang ada di ruangan ini akan berdiri di depan,“ pungkas Menko Airlangga.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya yakni Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Enik Ermawati dan Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto. (Redaksi)






















































