MAKASSAR, Redaksipotret.co – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Provinsi Papua telah siap di Asrama Haji Provinsi Sulawesi Selatan di Makassar dengan menyelenggarakan rapat pemantapan koordinasi teknis penyambutan kedatangan jemaah haji asal Provinsi Papua, Sabtu (8/7/2023) pagi.
Ketua PPIH Provinsi Papua, H.Rasmani Sumarta menjelaskan, tugas pokok PPIH pada debarkasi, mencakup beberapa aspek yang saling terkait.
“Tugas-tugas tersebut mencakup menyambut kedatangan jemaah haji bersama PPIH Debarkasi Makassar, membantu para jemaah haji secara spontan di aula kedatangan, penyerahan kembali dokumen paspor kepada jemaah, membantu penyerahan koper bagasi bekerjasama dengan PPIH kabupaten/kota,” jelas Rasmani dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/7/2023).
“Kemudian pembagian air zamzam kepada jemaah, memfasilitasi akomodasi dan konsumsi jemaah yang transit di asrama haji, monitor jemaah yang sakit jika ada yang dirujuk ke Poliklinik Asrama Haji, serta aspek publikasi dan kehumasan,” sambungnya.
Pembagian air zamzam mencakup teknis penerimaan, pengangkutan, pengaturan dan pembagian air zamzam pada seluruh jemaah haji.
Sebagaimana diketahui, jemaah haji dilarang membawa air zamzam secara sendiri-sendiri dari Tanah Suci, namun secara kolektif akan dibagi oleh PPIH setibanya di Tanah Air, melalui debarkasi masing-masing.
“Pembagian air zamzam untuk jemaah haji Papua dikoordinasikan H. Safar Garamatan, dibantu unsur PPIH yang laki-laki, dan tim driver (kendaraan operasiona) PPIH Provinsi Papua di Makassar,” ucapnya.
“Apakah diangkut sekaligus 966 kemasan atau bertahap, hari ini dan besok, pembagian tim yang bertugas di tempat pengambilan dan di asrama haji, tenaga pencatat dan rekap barang masuk keluar, ini yang dibahas pada rapat teknis,” kata Rasmani.
Rasmani menjelaskan, berbeda dengan pemberangkatan, pemulangan atau kedatangan jemaah haji kemungkinan tanpa seremoni sama sekali. Ini juga berbeda dengan situasi pemulangan sebelum masa Covid-19 yang melibatkan seremoni, baik pemberangkatan dan pemulangan.
Sementara itu, unsur jemaah lansia yang mencapai proporsi 30 persen dari keseluruhan jemaah haji Indonesia termasuk pada Embarkasi/Debarkasi Makassar, menjadi pertimbangan peningkatan pelayanan haji yang lebih efektif dan efisien.
“Penerimaan dan pelayanan transit di bawah koordinasi ibu Dian Nurlina, termasuk pelayanan bila ada yang sakit. Untuk pembagian paspor, dikoordinasikan bapak H. Wiryanto,” ujar Rasmani.
Dia menjelaskan, Paspor akan dibawa ke aula, untuk dibagikan pada jemaah melalui ketua-ketua rombongan lalu dilanjutkan pada ketua-ketua regu, hingga akhirnya diterima masing-masing jemaah haji.
Penulis : Redaksi Potret Editor : Syahriah Amir