JAYAPURA, Redaksipotret.co – Pertandingan final sepak bola Yorro Cup XXVI tahun 2023 antara Sivich melawan Atamali di Kabupaten Jayapura, Minggu (20/8/2023) berakhir ricuh. Akibat dari kericuhan ini, satu orang mengalami luka berat, dua lainnya luka ringan.
Kompetisi sepak bola antar kampung (Tarkam) berlangsung di Lapangan Kampung Bambar, Distrik Waibhu, Kabupaten Jayapura, Papua.
Video kericuhan beredar di berbagai media sosial berupa grup WhatsApp (WA). Terlihat kerumunan warga yang lari dari dalam lapangan berhamburan menuju keluar lapangan hingga ke jalan samping lapangan sepak bola dalam laga final tersebut.
Belum diketahui pasti penyebab kericuhan yang terjadi dalam laga antara kesebelasan Sivich melawan kesebelasan Atamali, namun entah apa penyebabnya terjadi kericuhan tersebut.
Dari video berdurasi sekitar 2 menit 13 detik yang beredar dalam kejadian ini sempat terdengar suara ketukan atau pukulan lonceng dari tiang listrik. Selain itu, juga ada aksi pelemparan batu dan panah. Bahkan berdasarkan informasi, kericuhan ini membuat salah seorang penonton terkapar bersimbah darah.
Kericuhan sejumlah penonton tersebut terjadi saat laga final dalam pertandingan yang sudah masuk di menit ke-70 berakhir atau pertandingan yang menyisakan puluhan menit berakhir dalam waktu normal antara klub Sivich dan klub Atamali.
Penyelenggara Turnamen Yorro Cup XXVI Tahun 2023 Origenes Kaway membenarkan peristiwa kericuhan tersebut, namun hal itu menurutnya sudah dapat terselesaikan dengan cara berdamai.
“Persoalan kemarin sebenarnya kami tidak ada masalah, tim yang bertanding juga sudah selesai, kemudian persoalan yang terjadi di tengah itu sudah aman. Semua pihak juga sudah berdamai, yang terjadi (keributan) itu kami tidak tahu, sampai malam baru kami tahu ketika polisi datang,” ucapnya.
Terkait keamanan, Orgenes mengatakan, telah bersurat ke Polres Jayapura sebelum pertandingan dimulai, tetapi karena pertandingan antar kampung, maka personel yang dikirim untuk mengamankan jalannya pertandingan tidak banyak.
‘Mungkin karena pertandingan di kampung, jadi pengamanannya biasa saja, beda kalau di kota yang lebih bagus. Kami disini bukan mau menyalahkan siapapun, karena segala sesuatu kami ikuti prosedur yang ada,” ujar Orgenes yang juga anggota DPR Papua ini.

Sementara itu, Kapolres Jayapura, AKBP Fredrickus W. A. Maclarimboen saat dikonfirmasi menyebutkan bahwa pihaknya sangat menyayangkan kejadian tersebut.
“Kericuhan ini menjadi evaluasi bagi kami dengan harapan setiap penyelenggara pertandingan harus bisa memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan,” ujarnya.
Dia mengkaui bahwa pihaknya sangat mendukung pengembangan karier di bidang olahraga atau ajang pencarian bibit sepak bola untuk generasi muda Papua yang ada di Kabupaten Jayapura.
“Kedepannya, mungkin pada konteks sudah masuk di babak perempat final harus cari lokasi yang memang standar tergantung penyelenggaraan sebuah event itu sendiri,” ucap Kapolres.
Dia berharap kepada asosiasi sepakbola (Askab PSSI) di Kabupaten Jayapura bisa melakukan evaluasi di setiap penyelenggaraan turnamen sepak bola.
Kapolres menambahkan, dalam turnamen tersebut meski dijaga aparat keamanan, namun jumlahnya sedikit, hanya satu regu.
Penulis : Muhammad Irfan Editor : Syahriah Amir