JAYAPURA, Redaksipotret.co – Terkait aksi demo damai yang telah dilakukan oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang mendukung keanggotaan penuh West Papua The United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) di Melanesian Spearhead Group (MSG) di Kota Sentani, mendapat kecaman dari Ketua Aliansi Sentani Bersatu Sejahtera (ASBS) Kabupaten Jayapura, Jhon Maurits Suebu.
Jhon mengungkapkan, aksi demontrasi yang dilakukan oleh simpatisan KNPB di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura itu menurutnya salah sasaran, seharusnya aksi demo ini dilakukan di tempatnya.
“Untuk sikapi aksi demo yang dilakukan oleh saudara-saudara massa aksi, saya bersama kaum pemuda-pemudi se-Tanah Tabi merasa aksi (demo) itu bagian yang salah sasaran dilakukan di wilayah kami. Kenapa saya katakan salah sasaran, menyangkut aksi ini ada tempatnya dan bukan di wilayah (adat) kami,” kata Jhon didampingi Ketua Forum Peduli Kemanusiaan (FPK) Kabupaten Jayapura Menasse Bernard Taime dan salah satu Aktivis Pemuda dari Wilayah Pesisir Edmund Karuway, ketika memberikan keterangan pers, Rabu (2/7/2023).
“Karena di wilayah ini menurut tua-tua adat kami, daerah Tabi itu merupakan daerah yang sudah memberikan rasa nyaman terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jadi, kalau mau lakukan aksi (demo) itu ada proses dan jalur yang perlu saudara-saudara (massa aksi) yang sedang berjuang itu harus lalui,” ujarnya menambahkan.
Di lain sisi, JMS menyampaikan, aksi demo seperti itu jangan dilakukan lagi di wilayah adatnya, karena sebagai pemuda mendengar pesan dari tua-tua adat, bahwa anak, cucu dan aktivitas itu perlu berjalan dengan baik secara nyaman mulai dari mulai dari anak yang hendak ke sekolah, orang yang mau pergi ke kantor hingga aktivitas apapun itu tidak boleh diganggu dengan adanya aksi-aksi yang dilakukan diatas wilayah adat Tanah Tabi.
“Ini perintah dari tua-tua adat kami untuk perlu saya sampaikan lewat media. Kemudian, teman-teman yang sedang berjuang yang mendengar atau melihat penyampaian ini, harus diikuti dan dilaksanakan,” kata Jhon yang juga Sekretaris Forum Peduli Kemanusiaan (FPK) Kabupaten Jayapura tersebut.
JMS berharap kalau ingin melakukan aksi demo harus mendapat izin dari pemilik wilayah adat, dan mengharapkan kepada pihak keamanan agar lebih selektif kepada setiap individu yang akan melakukan aksi-aksi bertentangan dengan asas-asas kebenaran yang ada di NKRI ini harus diperiksa identitas mereka.
“Apakah dia benar-benar penduduk di daerah ini, atau dia ada di wilayah Suku Sentani. Jika dia dapat ijin dari adat, silahkan lakukan. Karena kami sebagai anak adat ikut berkontribusi untuk menjaga keamanan. Namun kalau tidak ada ijin, ya silahkan dibubarkan aksi-aksi tersebut. Hal ini memberikan kewenangan penuh terhadap pihak keamanan,” ucapnya.
Sebelumnya, rencana demonstrasi simpatisan tersebut untuk mendukung ULMWP menjadi keanggotaan penuh dalam MSG dengan sasaran aksi demontrasi di Lapangan Makam (Alm) Theys H. Eluay, Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, pada Rabu, 12 Juli 2023 pagi telah dibubarkan aparat keamanan karena tidak mendapatkan izin untuk melakukan aksi tersebut.
Penulis : Muhammad Irfan Editor : Syahriah Amir