JAYAPURA, Redaksipotret.co – Ketimpangan gender Indonesia sejak tahun 2018 hingga 2022 secara konsisten menurun.
Fungsional Statistik Ahli Madya Badan Pusat Statistik (BPS) Papua, Priyo Yudyatmoko mengatakan, sejak tahun 2018, Indeks Ketimpangan Gender (IKG) berkurang sebesar 0,035 poin, rata-rata turun 0,00875 poin per tahun.
“Hal ini mengindikasikan ketimpangan gender yang seakin mengecil atau kesetaraan yang semakin membaik,” jelasnya saat merilis IKG Papua 2022 di Jayapura, Selasa (1/8/2023).
Penurunan ketimpangan gender terbesar terjadi pada tahun 2022 yang turun 0,020 poin, utamanya, kata Priyo, dipengaruhi oleh menurunnya ketimpangan pada dimensi kesehatan reproduksi dan pemberdayaan.
Pada dimensi kesehatan reproduksi, indikator wanita melahirkan tidak difasilitas kesehatan turun dari 34,8 persen tahun 2021 menjadi 28,2 persen pada tahun 2022.
Sedangkan pada dimensi pemberdayaan, keterwakilan perempuan di legislatif meningkat dari 14,55 persen pada tahun 2021 menjadi 15,94 persen pada tahun 2022.
Ia pun menyebut, persentase perempuan 25 tahun ke atas yang berpendidikan SMA ke atas meningkat dari 26,44 persen tahun 2021 menjadi 30,80 persen pada tahun 2022 dan persentase laki-laki meningkat dari 36,70 persen pada tahun 2021 menjadi 38,80 persen pada tahun 2022.
Sementara itu, Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana Helena Robaha menjelaskan, penghitungan Indeks Ketimpangan Gender (IKG) mengadopsi penghitungan Gender Inequality Index (GII) dari United Nations Development Programme (UNDP) dengan beberapa penyesuaian.
“Indikator Maternal Mortality Rate (MMR) atau Angka Kematian Ibu (AKI) yang tidak tersedia secara kontinu setiap tahun didekati dengan indikator proporsi perempuan 15-49 tahun yang melahirkan hidup tidak di fasilitas kesehatan (MTF),” kata Adriana.
Penggunaan indikator MTF sebagai proksi didasari oleh pertimbangan bahwa indikator tersebut memiliki korelasi yang kuat dengan indikator AKI dan tersedia di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/ kota secara rutin setiap tahun.
Selain itu, persalinan di fasilitas kesehatan dapat menekan risiko kematian ibu dalam melahirkan sehingga diharapkan dapat menggambarkan capaian AKI.
Penulis : Syahriah Amir Editor : Syahriah Amir