JAYAPURA, Redaksipotret.co – Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigjen TNI, Juinta Omboh Sembiring meminta setiap maskapai penerbangan yang hendak melayani wilayah pegunungan Papua agar berkoordinasi dengan pihak keamanan.
Hal tersebut disampaikan Danrem menjawab permintaan jaminan keamanan dalam layanan penerbangan yang disampaikan Ketua Ikatan Pilot Indonesia dalam konferensi pers, Sabtu (18/3/2023).
“Saya ajak kepada maskapai, kalau mau terbang ke satu wilayah agar berkoordinasi lebih dulu. Di Bandara itu ada Kadisops, ada Dansatgas Paskhas, informasikan mau kemana, nanti kita akan ambil langkah,” kata Danrem, usai memimpin apel gelar pasukan dalam rangka kunker Presiden Joko Widodo (Jokowi) di lapangan upacara Denzipur 10/KYD, Waena, Kota Jayapura, Minggu (19/3/2023).
Namun, Danrem dengan tegas juga meminta agar penerbangan sipil di Papua benar-benar melayani masyarakat dan jangan bermain api.
“Jangan bermain api, itu saya sampaikan, karena yang pasti mau terbang kemana itu sudah terkonek, termonitor wilayah tujuan terbang,” jelasnya.
Danrem pun memandang bahwa teror terhadap pilot merugikan masyarakat dan ekonomi di Papua, terutama daerah pedalaman.
Dia memandang tugas pilot dan penerbangan sipil sangat dibutuhkan untuk pembangunan daerah.
“Kalau teror terus berlanjut, yang rugi adalah masyarakat. Untuk itu masyarakat harus berani, melapor ke aparat, infokan kalau ada yang mencurigakan,” ujarnya.
Sebelumnya, Ikatan Pilot Indonesia (IPI) Papua meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk memberikan jaminan keamanan bagi seluruh pilot yang bertugas khususnya di Papua.
Ketua IPI Papua, Kapten Rama Noya mengatakan, penerbangan sipil di Papua merupakan urat nadi kehidupan masyarakat Papua lantaran sebagian besar kebutuhan hidup dari mereka disuplai melalui pesawat terbang.
Dia menambahkan bahwa masyarakat di Papua sangat bergantung kepada penerbangan sipil. Pilot dan penerbangan sipil di Papua memberikan pelayanan dan misi kemanusiaan bagi masyarakat Papua, oleh karena itu, lanjut Rama, harus dijaga oleh masyarakat Papua.
‘’Menyerang atau mengganggu keamanan penerbangan sipil di Papua sama dengan mengganggu masyarakat Papua,” ucapnya.
Penulis : Redaksi Potret Editor : Syahriah