JAYAPURA, Redaksipotret.co – Tiga orang dibacok dan lima orang ditahan (disandera) oleh orang tak dikenal (OTK) saat karyawan PT IBS melakukan survey lokasi pembangunan Tower BTS ZTE Kabupaten Pegunungan Bintang.
Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring dalam keterangannya membenarkan telah terjadi aksi tersebut yang dilakukan oleh lima orang yang tak dikenal pada Jumat (12/5/2023) di Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.
‘’Aksi ini diduga dilakukan oleh masyarakat yang merupakan pekerja Tower BTS ZTE yang belum dibayar upah kerjanya sejak tahun 2022 dan menamakan diri KKB,’’ kata Danrem dikutip dari pasificpos.com, Sabtu (13/5/2023).
Dari data yang berhasil dihimpun, diketahui sekitar pukul 08.35 WIT Pesawat Elang Nusantara Air PK-ELM dengan Pilot Capt. Judha A. takeoff dari apron baru Bandara Oksibil menuju Bandara Okbab membawa Kadis Kominfo Pegunungan Bintang Alferus Sanuari beserta rombongan.
Ketika Pesawat Elang Nusantara Air PK-ELM landing di bandara Okbab, Kadis Kominfo disambut oleh masyarakat Okbab.
Tak lama berselang datang lima OTK yang diduga masyarakat atau pekerja tower BTS ZTE yang belum dibayar upah kerjanya sejak tahun 2022 dan menamakan diri KST membawa senjata tajam berupa parang dan langsung melakukan penahanan, kemudian enam orang tersebut dibawa menjauh sekitar 50 meter dari landasan bandara Okbab.
Mereka kemudian memerintahkan enam orang berdiri sejajar, selanjutnya ditelanjangi dan semua barang berupa handphone, dompet dan alat survey dirampas. Setelah dilakukan perampasan dan ditelanjangi selanjutnya lima OTK melakukan foto bersama-sama dengan memegang bendera Bintang Kejora .
Saat itu lima OTK tersebut memberikan dua pilihan yaitu enam orang tetap ditahan atau dua orang dilepaskan untuk memberikan tebusan sebesar Rp500 juta. Akibat permintaan tersebut sempat terjadi cekcok sehingga secara tiba-tiba dua OTK melakukan pembacokan terhadap tiga Karyawan PT. IBS.
Adapun tiga korban yang dibacok yang merupakan karyawan PT IBS yakni Benyamin Sembiring mengalami luka bacok di bahu bagian kiri, Asmar mengalami luka bacok di bahu kanan dan Feri mengalami luka bacok di bahu kiri.
Tokoh masyarakat Distrik Okbab pun tiba di TKP, dan melakukan koordinasi agar enam orang tersebut dilepas. Namun para OTK hanya melepas dua orang dan menyampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang agar membayar uang tebusan sebesar Rp500 juta.
Sekitar pukul 10.40 WIT, Pesawat Elang Nusantara Air PK-ELM datang dan menjemput Alferus Sanuari, Kadis Kominfo Pegunungan Bintang dan Benyamin Sembiring menuju Oksibil.
Saat itu juga Alferus Sanuari melaporkan kejadian penyerangan ini ke pihak pemerintah kabupaten Pegunungan Bintang. Sementara Benyamin Sembiring langsung mendapatkan perawatan di RSUD Oksibil.
Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring menegaskan saat ini kondisi di Distrik Okbab terkendali.
“untuk 4 orang masih ditahan di lokasi, sementara Benyamin Sembiring telah dievakuasi ke Jayapura, dan menjalani perawatan intensif di RSMI Jayapura,” ujar Danrem.
Penulis : Redaksi Potret Editor : Syahriah Amir