JAYAPURA, Redaksipotret.co – Komandan Korem (Danrem) 172/PWY, Brigjen TNI JO Sembiring menyebut bahwa penyerangan Koramil Kurulu yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat beberapa waktu lalu merupakan upaya provokasi dari pihak yang tidak bertanggung jawab agar TNI melakukan tindakan melanggar Hukum.
‘’Pada 27 April malam, saat personel Koramil Kurulu melakukan pergeseran, ketika di jalan pulang terdapat orang mabuk dan melempari kendaraan yang digunakan oleh anggota Koramil, karena mabuk sehingga diamankan dan diserahkan ke Polsek,’’ jelas Danrem usai peresmian Tugu Pancasila di Waris, Kabupaten Keerom, Papua pada Senin (1/3/2023).
Pada dini hari, lanjut Danrem, masyarakat Kampung Waga-waga diprovokasi isu penculikan yang dilakukan oleh Koramil Kurulu sehingga ada sekitar 50 orang masyarakat mencoba merangsek ke kantor Koramil dan melakukan pengrusakan.
‘’Bahkan melakukan pembakaran rumah warga Kampung Jiwika serta melakukan pemalangan jalan Trans Jayapura-Wamena. Mereka berupaya memancing kita (TNI) untuk melakukan kekerasan dengan memanfaatkan masyarakat khususnya para remaja,’’ ujar Danrem.
‘’Kemudian mereka mendobrak Makoramil dengan alasan bebaskan teman kami, padahal kami sudah serahkan ke pihak Kepolisian. Jadi tidak ada penculikan, yang ada orang mabuk mengganggu dan diamankan oleh TNI serta saat itu juga langsung diserahkan kepada Kepolisian,” tegas Danrem.
Terkait penyerangan dan pengrusakan Makoramil tersebut, Danrem mengapresiasi Danramil Kurulu Kapten Inf Yubelinus Simbiak yang juga merupakan salahsatu Putra Daerah Papua terbaik, dalam mengambil tindakan dengan mengamankan seluruh senjata dan seluruh anggotanya siaga.
“Saya bangga dengan Danramil dan anggotanya yang tidak terpancing dan tidak ada anggota yang membuka tembakan. Saat itu Danramil menyampaikan untuk mundur yang terpenting barang-barang aman kemudian anggota tidak ada yang terluka,” kata Danrem.
Danrem pun menegaskan bahwa masyarakat Kurulu justru marah kepada masyarakat lain yang datang ke wilayah mereka dan berbuat onar.
‘’Tetapi saya telah perintahkan kepada Dandim untuk menjaga masyarakat agar tidak terjadi bentrok. Selanjutnya saya sudah perintahkan kepada Dandim untuk mengambil langkah-langkah seperti ganti rugi atau kita proses hukum bagi para pelaku dengan berkoordinasi bersama pihak Kepolisian,” ucapnya.
Danrem juga mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya telah memerintahkan anggotanya untuk mengungkap dan mencari penjualan minuman keras ilegal yang menjadi salahsatu penyebab tindakan kriminal, termasuk minuman keras lokal yang cukup banyak di Wamena, Jayawijaya.
“Hal ini sudah saya koordinasikan dengan jajaran dan akan berkoordinasi dengan pihak Kepolisian,” pungkas Danrem.
Penulis : Redaksi Potret Editor : Syahriah Amir