KEEROM, Redaksipotret.co – Berkaitan dengan perkembangan situasi akhir-akhir ini yang terjadi di beberapa wilayah Pegunungan Papua, seperti aksi penyanderaan pilot Susi Air, penembakan anggota TNI dan Polri oleh TPNPB di Nduga dan di Intan Jaya, penembakan pesawat di Beoga, Puncak hingga berdampak pada ditutupnya akses penerbangan.
Penembakan dan pembakaran sekolah di Ilaga, Puncak dan penembakan anggota TNI-Polri di Ilu, Puncak Jaya. Dimana semua kejadian itu secara umum meresahkan dan merugikan masyarakat sendiri, misalnya terjadi pengungsian, rasa ketakutan di tengah warga, ditutupnya penerbangan dan peristiwa lainnya.
Menyikapi situasi tersebut, Lambert Pekikir salah satu tokoh masyarakat di Kabupaten Keerom khususnya di wilayah Distrik Arso Timur.

Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat dan orang-orang yang masih menganggap dirinya sebagai TPNPB di Keerom untuk tidak mudah terprovokasi dengan kejadian-kejadian yang ada di wilayah Pegunungan.
“Mari kita jaga bersama-sama situasi keamanan dan kedamaian di wilayah adat Kabupaten Keerom sesuai dengan perjanjian Keerom Tanah Damai yang sudah disepakati bersama, demi keberlangsungan hidup, kesejahteraan dan kemajuan pembangunan di tanah Keerom,” kata Lambert, di Arso, Keerom, Papua, Selasa (25/4/2023).
Mantan Panglima OPM wilayah Keerom ini menyebut, aksi-aksi brutal dan kekacauan sudah pasti akan merusak masyarakat Papua sendiri.
“Kita semua masih ingin melihat dan merasakan anak-anak dan remaja penerus kita bisa bermain dan bersekolah demi masa depannya sendiri, orang-orang tua dan mama-mama bisa berkerja di kantor, berkebun, beternak, dan lainnya. Keerom adalah Tabah Damai selalu diberkati oleh Tuhan, amin,” tutup Lambert.
Penulis : Redaksi Potret Editor : Syahriah Amir